Bergaul dengan orang bodoh akan mengalami
kepedihan dan berhubungan dengan orang
bodoh seperti bergaul dengan musuh
yang selalu membawa kekecewaan.
Tetapi bertemu dengan orang bijaksana
seperti berkumpul dengan sanak keluarga
yang akan selalu membawa kebahagiaan
dan kedamaian.
Kejahatan mudah dipelajari & dilakukan
tanpa bimbangan guru; sedangkan untuk menjadi
orang yang baik memerlukan guru sebagai
pembimbing. Kebiasaan baik sulit dilakukan bagi
orang yang jahat; tetapi sungguh bahagia hidup
bersama orang-orang yang baik & bijak.
Orang bijaksana berkata bahwa ‘Hidup di dunia
ini tidak ada yang menyenangkan, tidak ada
yang special, tidak ada yang luar biasa dsb kecuali
mengerti arti diri sendiri.
Jikalau tidak mampu menjadi orang pandai
dan bijaksana; jadilah orang yang baik
dan bijaksana.
Orang yang tidak mengerti akan menyalahkan
orang lain; orang yang sedikit mengerti
akan menyalahkan diri sendiri; dan orang yang
punya pengertian penuh tidak akan
menyalahkan siapa-siapa.
Jika hidup dengan pengertian maka ia belajar
menjadi sabar; Jika hidup dengan motivasi maka
ia belajar percaya diri; Jika hidup dengan
perhatian maka ia belajar menghargai;
Jika hidup dengan kejujuran maka ia belajar
menjadi adil; Jika hidup mandiri maka ia belajar
menyukai diri sendiri; Jika paham perubahan
maka ia belajar bijaksana; dan jika dapat
menghargai persahabatan maka ia belajar
menmuka cinta di dunia.
Kebijaksanaan mesti terang seperti Matahari,
apabila anda tidak punya kebijaksanaan,
anda tidak dapat melihat dengan jelas semua
fenomena yang terjadi. Tetapi perlu dimengerti
bahwa kebijaksanaan tidak dapat direalisasi
dengan hanya merenungi dan
memuja patung Buddha.
Orang yang baik dan bijaksana itu ibarat
seperti air, yang memberikan manfaat dan
kesejukan bagi semua orang. Ia tidak
mengharapkan apa pun dari orang lain
tetapi dia hanya berkata pada
dirinya sendiri, ‘Apa yang dapat Saya berikan
untuk orang lain!’.
Pujian terasa menyenangkan bagi mereka yang
senang dipuji, tetapi ada kalanya pujian terasa
menyakitkan bagi mereka yang gila pujian.
Orang bijaksana tak akan senang atau
sedih ketika dipuji maupun dicela
karena semua sama saja.
Mengerti banyak hal membuat kita pandai;
mengerti banyak orang membuat kita bijaksana;
dan mengerti diri sendiri adalah pencerahan.
Bagi seseorng yang mampu mengendalikan
pikiran, ucapan, perbuatan & tenang indriyanya.
Bagaikan danau yang dalam airnya jernih &
tenang. Demikianlah batin orang yang
bijaksana karena kebenaran Dharmma.
Katakan kebenaran sebagai kebenaran; Tetapi
bijaksanalah, jika kebenaran yang akan anda
katakan tidaklah menyenangkan.
Dalam penderitaan kita tahu bahwa sedang
bayar hutang karma, dalam kebahagiaan kita
tahu bahwa itu kebajikan yang berbuah &
berterima kasihlah atas kenikmatannya. Maka
orang bijaksana akan senantiasa menambah
kebijakan & mengendalikan indriyanya.
Orang bijaksana selalu melatih diri & belajar,
berusaha tulus, bersikap apa adanya, lembut
bagaikan sutra & kokoh bagaikan batu karang.
Seperti halnya bumi ini yang tak kenal lelah
menanggung banyak hal, demikian juga orang
bijaksana tak goyah atau gentar ketika dicela
atau diuji, dihujat atau disanjung dsb.
Bagaikan teratai yang tak ternoda oleh kotoran,
begitu pula orang bijaksana tak ternoda
oleh kecemburan, ketamakan,
kedengkian & keakuan.
No comments:
Post a Comment