Sebagian orang jatuh cinta pada pandangan
pertama, sebagian lagi jatuh hati pada
penampilan & rayuan; tetapi ketika anda
sadar bahwa semua itu semu, baru anda
menyesal di kemudian hari.
Kita musti menaklukkan kemarahan dengan
kasih sayang; menaklukkan kejahatn dengan
kebajikan & Cinta kasih; menaklukkan keakuan
dengan berbagi; menaklukkan keangkuhan
dengan rendah hati & ketulusan.
Ketika anda merasa kecewa, jenuh & sakit hati
tidak seharusnya menyalahkan orang lain.
Tetapi dengan menyadari bahwa diri sendirilah
yang bertanggung-jawab atas apapun yang
dirasakan & dialami, itu adalah obat
yang mujarab.
Kita mengharapkan orang lain bukan hanya
tersenyum tapi tertawa; bukan hanya puas
tapi bahagia; bukan hanya kaya tapi
berkelimpahan; bukan hanya sejahtera
tapi juga damai. Itulah Cinta kasih
yang Universal.
Diam merupakan bentuk sanjungan eliptis,
Bila sedikit bicara atau tak berkata apapun lebih
baik daripada banyak bicara yang
tak ada ujung pangkalnya.
Dimana ada pertempuran baik pisik
maupun bathin; walaupun banyak kekejaman
& kehancuran. Yakinlah bahwa pada
akhirnya kebenaran & cinta kasih
yang akan menang.
Orang yang mampu mengendalikan diri
tetap sejuk & teduh, tak goyah oleh kemarahan,
berani & teguh bagaikan
batu karang; maka orang seperti dapat
mengharapkan kebahagiaan.
Melayani orang lain adalah bagaimana
anda menunjukkan rasa kasih sayang,
penghormatan & menghargai sesama.
Inlah nilai-nilai luhur yang harus
dikembangkan & dimiliki
oleh setiap manusia.
Gemerlapnya cahaya dapat membutakan mata;
ributnya suara dapat membuat telinga tuli;
nikmatnya rasa dapat membuat lidah
menjadi kelu; dan kenikmatan hawa nafsu
dapat membuat anda kehilangan
akal sehat.
Ketika usia sudah mulai senja; ketika
penyakit mulai menggerogoti itu tanda bahwa
kematian sudah makin dekat. Maka tanyakan
pada diri sendiri, “Apakah yang sudah saya
lakukan bila kematian tiba!”.
No comments:
Post a Comment