Mengalah satu kalimat saja, maka malapetaka tidak bakal tumbuh berakar.
Maafkanlah, sekali-kali jangan bersitegang dengan orang.
Sabar sedikit, kubangan api pun bisa menjelma jadi kolam teratai putih.
Mengalah dan mundur selangkah, adalah jalan benar dalam membina diri. Biar dia marah, biar dia dendam, lapangkan saja dada anda. Walaupun setiap hari disia-siakan orang, Tuhan mengetahui semuanya. Bila bersedia bersabar, akan selalu dapat kemudahan dalam langkah selanjutnya.
Bila orang menyia-nyiakan saya, mencelakakan saya, memukul saya, mencaki-maki saya, menipu saya: bagaimana saya menghadapi?
Sang guru menjawab : Biarkan saja, jauhkan diri dari dia, jangan hiraukan dia, Beberapa tahun kemudian, tengoklah dia: berpakaian compang-camping, makan seadanya sekedar mengenyangkan perut, air mata dan ludah mengering sendiri diwajahnya. Bila ada orang mau memukul saya, saya menjatuhkan diri dahulu, agar dia bisa menghemat tenaga dan saya tidak menyimpan kerisauan dalam hati.
Paramitha ini adalah mustika tak ternilai. Bila mampu mengikuti kata “Kesabaran” ini, maka anda akan hidup sampai hari tua.
No comments:
Post a Comment