Bila kita melihat orang lain melakukan sesuatu yang baik kita harus menghormatinya dan memujinya dari lubuk hati. Kita tidak boleh merasa iri, namun harus mawas diri dan bertanya pada diri sendiri, apakah saya pun telah berbuat demikian? Bila saya juga telah berbuat baik seperti dia, maka harus merasa terhibur : seandainya saya masih belum mampu berbuat sepertinya, maka harus belajar padanya. Ini adalah hati yang penuh dengan suka cita.
Bila kita menyaksikan orang lain melakukan hal-hal yang merugikan sesama, kita jangan kritik dia, sebaliknya harus mawas diri, apakah saya juga berbuat demikian? Bila saya juga berbuat demikian, maka harus memperbaiki diri, kelak jangan melakukan lagi.
Dalam ajaran “Menjaga mulut (kata-kata) dan memperbaiki etika (budi pekerti) mulut” mengatakan bahwa, hal tersebut diatas sangat penting. Bila anda telah banyak berbuat amal, namun sering berbicara tentang keburukan orang lain atau berbohong, maka pahalanya akan semakin berkurang seiring dengan seringnya anda melakukan perbuatan tersebut.
Saya menasehati pada kalian agar “Saat duduk tenang, renungkanlah kesalahan diri sendiri: bila ngobrol jangan berbincang tentang kesalahan orang lain” Sekali-kali jangan melontarkan komentar-komentar yang dapat melukai orang lain, terutama terhadap orang yang lebih tua.
No comments:
Post a Comment