201
Kematian adalah awal dari sebuah
kehidupan baru, sedangkan kelahiran
adalah titik awal menuju kematian.
Kematian dan kehidupan pada
dasarnya berada pada sebuah
lingkaran yang sama.
203
Dalam hidup berkeluarga, hendaknya
seseorang tidak hanya mengejar
kekayaan materi saja, namun juga
harus mementingkan jalinan batin,
agar keharmonisan hubungan antara
anak, suami dan isteri dapat tercapai
dengan sempurna.
205
Burung membutuhkan sarang,
Manusia membutuhkan rumah.
Jika suami, isteri, dan anak
tinggal terpisah, dari manakah
datangnya kegembiraan sebuah keluarga?
207
Kita hendaknya tidak egois,
Berlapang dada, ramah,
Saling mengalah, dan
saling mengasihi dalam
berhubungan dengan sesama.
209
Banyak sekali penyakit dalam
kehidupan ini, misalnya : kondisi
tubuh yang tidak selaras,
ketidakakuran dalam keluarga,
serta gejolak dan ketidakamanan
dalam masyarakat.
211
Bila kita menginginkan suasana
keluarga yang harmonis, damai,
dan sejahtera, maka kita harus
berupaya agar hati selalu
bersuka-cita, dan memohon
berkah bagi keluarga setiap hari.
213
Permasalahan sesungguhnya bukanlah
tentang mana hal yang mampu atau
tidak mampu dilakukan, melainkan
tentang ada atau tidak adanya keinginan
untuk melakukannya. Jangan kehilangan
semangat dan rasa percaya diri.
215
“Keuletan” berarti meyakini bahwa
tujuan kita akan tercapai dengan
bekerja keras sesuai kemampuan
yang dimiliki, tanpa mempedulikan
berapa jauh jalan yang harus ditempuh.
217
Kerja keras melambangkan keuletan
dan kesabaran. Karena itu, seseorang
yang ingin sukses harus memiliki
semangat untuk bekerja keras.
219
Orang yang berbahagia adalah
mereka yang memiliki kemampuan
untuk mencintai orang lain atau
memiliki kelebihan hingga dicintai
banyak orang.
221
Bila kita ingin memupuk dan membina
cinta kasih yang murni, jangan biarkan
perasaan “ingin memiliki” dan
“takut kehilangan” menguasai
hati kita. Jika kita tidak
mengharapkan imbalan,
maka tidak akan timbul kerisauan.
223
Cinta kasih yang menuntut imbalan
tidak akan mampu bertahan lama.
Yang dapat bertahan adalah
cinta kasih yang tanpa wujud,
tanpa pamrih, dan tanpa noda.
225
Cinta kasih harus diberikan dalam
kadar yang tepat, bagaikan teh
yang menebarkan aroma yang
sangat lembut. Bila teh ini diseduh
terlalu kental, akan terasa pahit
dan tidak enak diminum.
227
Segala perbuatan harus dimulai dari
sebuah tekad, bagaikan menanam
sebatang pohon yang berawal
dari sebutir benih.
229
Jangan menganggap remeh
diri sendiri, karena setiap
orang memiliki potensi
yang tidak terhingga.
231
Perjalanan sejauh ribuan kilometer
harus dimulai dari langkah pertama.
Pencerahan yang dicapai oleh
orang suci, juga dimulai dari
pelatihan diri pertama sebagai
orang biasa.
233
Membangun ikrar itu mudah, namun
mempertahankannya sangat sulit.
Jika kita hanya membicarakan
tekad melatih diri saja tanpa
menerapkannya, maka kita tidak
akan mampu mencapai pencerahan
dan tidak mampu menerapkan ajaran
Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
235
Dalam kehidupan ini kita harus senantiasa
beraktivitas, jangan menyia-nyiakan waktu
dengan hidup tanpa tujuan. Kita harus
mengembangkan kebijaksanaan dan
kemampuan untuk menciptakan berkah
bagi masyarakat.
237
Ketika seseorang tidak melakukan
Apa-apa, berarti ia telah menyia-nyiakan
waktunya. Dengan demikian semangatnya
akan menurun dan kehidupannya telah
kehilangan makna.
239
Kehidupan yang sempurna,
tidak dinilai dari materi,
kekuasaan, ketenaran, dan
kedudukan seseorang, melainkan
dari perhatian dan jalinan
persahabatannya dengan sesama.
241
Menjalani kehidupan dengan ikhlas
bukan berarti bersikap pesimis,
melainkan optimis dan ceria.
Menjalani kehidupan dengan ikhlas
juga bukan berarti sekadar menjalani
kehidupan, melainkan berusaha
memahami makna kehidupan.
243
Menjalani kehidupan dengan ikhlas bukan
berarti bersikap pasif, melainkan harus
melakukan kebajikan setiap saat.
Menjalani kehidupan dengan ikhlas
juga bukan berarti tidak memiliki
apa-apa, melaikan merasa puas atas
apa pun yang dimiliki.
245
Kesuksesan selama puluhan
tahun, semuanya berasal
dari akumulasi uacapan dan
perlaku kita setiap hari,
karena itu jagalah dengan
sebaik-baiknya segala ucapan
dan perilaku kita setiap hari.
247
Orang yang mampu berderma,
lebih beruntung daripada orang
yang menerima derma.
249
Berderma yangsesungguhnya,
bersifat tanpa pamrih serta
harus disertai dengan rasa
syukur.
251
Berdana bukan hak monopoli
orang kaya, namun merupakan
wujud persembahan kasih
sayang yang tulus.
No comments:
Post a Comment